Intan Jaya | Bahagia Tak Harus Mewah, filosofi hidup sederhana yang selalu ditanamkan para petarung Tri Dharma kepada generasi muda di Intan Jaya. Melalui hal-hal sederhana, banyak pelajaran dan filosofi hidup yang diajarkan Satgas 330 guna membangkitkan motivasi belajar anak Papua untuk meraih cita-cita.
Para Ksatria Tri Dharma selalu punya cara untuk membuat anak-anak Intan Jaya tertawa ceria dan bahagia. Kali ini, Para Petarung dari Kaki Gunung Mandalawangi mengenalkan permainan tradisional layang-layang kepada anak-anak Intan Jaya, pada Sabtu (13/1/24).
Sertu Selamet Hidayat, Batih Pos Mamba menjelaskan bahwa anak-anak sangat antusias saat pertama kali bermain layang-layang.
"Mereka heran, kenapa kertas bisa terbang melayang. Kami jelaskan singkat, jika mainan ini terbuat dari bambu dan kertas lalu diterbangkan dengan menggunakan benang", ucapnya.
Anius Sani dan kedua temannya gembira bukan kepalang saat bermain layang-layang dan bercengkerama bersama dua prajurit Tri Dharma yang mendampingi mereka.
Saat dikonfirmasi, Dansatgas 330, Mayor Inf Dedy Pungky Irawanto, S.I.P., M.I.Pol menjelaskan bahwa melalui layang-layang, Satgas 330 berupaya mengajarkan kepada anak-anak bahwa dalam hidup butuh proses untuk meraih sukses.
"Manusia tidak serta merta tumbuh dan besar. Ada banyak proses yang harus dilalui agar punya bekal kuat untuk menyongsong masa depan. Kekuatan dan keindahan layang- layang tidak serta merta muncul tanpa dibuat oleh pemiliknya. Sama halnya dengan kita yang harus mempersiapkan diri sebaik mungkin agar bisa meraih masa depan cemerlang dan mewujudkan cita-cita", jelasnya.