Sorong, PBD (09/12/23) | Danrem 181/PVT Brigjen TNI Totok Sutriono, S.Sos.,M.M., melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial TNI Dengan Komponen Masyarakat bertempat di ruang transit Makorem 181/PVT Jl. Pramuka No.1 Kelurahan Malamso, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Jumat (08/12/2023).
”Moderasi Beragama dan Tantangan Polarisasi di Indonesia”, adalah tema kegiatan hari ini, dengan sasaran tercapainya pemahaman tentang kebijakan pimpinan TNI AD oleh komponen masyarakat dalam mendukung tugas pokok, khususnya dalam pelaksanaan pembinaan teritorial dan terlaksananya pembinaan fungsi komsos dan penyelenggaraan komsos dengan komponen masyarakat serta terwujudnya rasa cinta tanah air, wawasan kebangsaan dan kesadaran bela Negara bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujar Danrem 181/PVT.
“Pada masa sekarang, dimana transparansi atau keterbukaan dijunjung tinggi, masyarakat diharapkan dapat menggunakan akses untuk menjadi pengontrol terhadap TNI, khususnya lagi adalah perilaku Prajurit Korem 181/PVT di lapangan,” imbuhnya.
“Sungguh suatu kehormatan bagi kami bila masyarakat dapat memberikan informasi yang benar dan akurat tentang perilaku Prajurit menyimpang dari aturan. Saya sebut suatu kehormatan karena sesungguhnya informasi tersebut menunjukkan bahwa masyarakat semakin peduli terhadap TNI agar dapat berbuat lebih baik, dan kepedulian tersebut adalah salah satu wujud dari rasa cinta masyarakat terhadap TNI,” ungkapnya.
“Pembinaan teritorial dan terlaksananya pembinaan fungsi Komsos dan penyelenggaraan Komsos dengan komponen masyarakat serta terwujudnya rasa cinta tanah air, wawasan kebangsaan dan kesadaran bela Negara bagi seluruh lapisan masyarakat, terlaksananya program Komsos di sekitar pangkalan dalam rangka penyampaian pikiran dan pandangannya yang terkait dengan pemberdayaan wilayah pertahanan dan terjalinnya hubungan yang harmonis dengan seluruh komponen masyarakat guna untuk kepentingan pertahanan Negara aspek darat,” tuturnya.
“Dengan terwujudnya moderasi fanatik dengan agamanya, dan menghargai, menghormati penganut agama lain yang mereka yakini, tanpa harus membenarkannya empat pilar kulit dengan nilai kebangsaan, jaga toleransi, anti kekerasan dan jaga kearifan lokal, beragama dalam rangka membangun harmonisasi kehidupan antar agama dan keseimbangan kehidupan sosial,” ungkapnya.
“Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini ialah memelihara dan meningkatkan hubungan antara prajurit TNI AD dengan komponen masyarakat agar terjadi keeratan hubungan yang harmonis guna memberikan pemahaman, menggugah dan mengajak komponen masyarakat untuk berpartisipasi dalam pertahanan Negara agar terwujudnya NKRI yang berdaulat dan sejahtera,” tutupnya.
(Tim/Red)