SUMBAR | Anggota DPD RI Dr. H. Alirman Sori, S.H., M.Hum., M.M. As mengucapkan Selamat merayakan Idul Fitri bagi umat muslim Sumatera Barat, khususnya. Marilah kita jaga persatuan dan kesatuan di negara tercinta ini.
Mantan wartawan ini merupakan seorang politikus dan senator yang menjabat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Alirman Sori duduk sebagai anggota DPD RI dari Daerah Pemilihan Sumatera Barat untuk periode tahun 2009-2024.
“Semoga hari raya Idul Fitri pada tahun ini kita jalani tanpa melupakan kewaspadaan dan jangan kendor akan prokes, dan semoga Idul Fitri 2023 ini mendapat rahmat dan kekhawatiran akan pandemi sirna, Aamin yra,” harapnya.
Padahal lebaran Idul Fitri 1444 H momen dimana umat muslim meraih kemenangan batin setelah melakukan ibadah selama bulan Ramadhan. Kemenangan ini tentu memberikan tempat di hati sebagai wujud kembali ke nuansa fitri.
Muslim meraih kemenangan batin setelah melakukan ibadah selama bulan Ramadhan. Kemenangan ini tentu memberikan tempat di hati sebagai wujud kembali ke nuansa fitri.
“Selain itu dalam tradisi Islam, silaturahmi lebaran merupakan hal yang utama. Dimana pada momentum ini akan ada pemaknaan mengenai saling memaafkan serta saling terbukanya hati dan pikiran atas khilaf dengan orang lain. Yang artinya, masing-masing individu diharapkan dapat memberikan maaf seluas-luasnya kepada seluruh keluarga, saudara, rekan– rekan dan semua orang yang pernah berinteraksi satu sama lain,” kata anggota DPD RI asal Sumatera Barat ini.
Kembali untuk tahun ini terjadi pertikaian perhitungan 1 Syawal antara beberapa organisasi Islam dengan pemerintah, sehingga ada masyarakat yang merasa bingung, kapan sebenarnya 1 Syawal tersebut.
Sebagian masyarakat Sumatera Barat menjatuhkan “pilihan” 1 Syawal pada hri Jumat (21/4/2023), sama dengan pelaksanaan IED di negara Arab Saudi yang beda waktunya 4 jam lebih cepat dibandingkan Indonesia, namun ada juga yang merayakannya pada Sabtu (22/4/2023) seperti pengumuman pemerintah negara Republik Indonesia.
terjadinya selisih waktu perayaan IED di Indonesia, mentri Polhukan Mahfud MD dengan tegas mengajak masyarakat, agar tidak memperdebatkan hal tersebut, karena ada beberapa perhitungan yang bisa dilakukan untuk menentukan 1 Syawal 1444 H
Ada organisasi Islam yang menghitung, jika sudah tampak hilal meskipun tidak mencapai 2℅ sudah masuk 1 Syawal, namun pemerintah negara Republik Indonesia, melalui Kementrian agama, berdasarkan kesepakatan beberapa organisasi Islam lainnya, dan negara tetangga, menyatakan minimal harus minimal berada pada posisi 3%, namun negara pernah melarang jika ada yang merayakan tidak sama dengan waktu yang telah ditetapkan dalam sidang isbad.
Tidak adanya larangan menunjukkan betapa negara telah memberikan perhatian yang sama pada semua masyarakat dan pemeluk agama di Tanah Air tercinta ini.
Adanya perbedaan waktu penyelenggaraan solat Ied juga membuat dilematis masyarakat, namun dengan tegas Mentri Agama meminta pemerintah daerah setengah untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin melaksanakan solat Iedsebelum hasil Isbad, artinya yang yang merayakan hari ini (21/4/2023) jangan sampai tidak mendapat fasilitas, karena mereka juga bagian dari muslim yang beribadah untuk mencari ridho Allah SWT.
Karena semua sudah berjalan, maka kita berharap agar kedepannya juga tidak ada lagi yang mempermasalahkan perbedaan ini, karena Baginda Rasulullah SAW, mengatakan, perbedaan diantara umat Ku adalah rahmat, selagi untuk kebaikan, mari kita ikut sunah baginda Rasul untuk kemaslahatan berbangsa dan bernegara.
Terakhir saya mengucapkan, selamat idul fitri 1444 H, mohon maaf lahir dan batin, mari kita jaga kondusifitas negeri ini, untuk kepentingan banyak umat dan stabilitasnya pemerintah di negri tercinta Republik Indonesia.